Ilustrasi di atas digambarkan oleh seorang motivator dalam sebuah acara, sebutlah, training motivasi. Beliau mengupas tentang empat tipe kepribadian yang selama ini banyak dibahas para ahli psikologi, personality plus.
Yaaa, dalam perjalanan pertemanan dua orang yang berbeda kepribadian, niscaya akan ada ketidakcocokan atau ketersinggungan yang bisa menyebabkan kerapuhan dalam hubungan. Jangankan yang banyak-perbedaan, yang punya banyak-kesamaan aja tidak akan terlepas dari konflik. Namun membenarkan kerapuhan dengan sertamerta mengambinghitamkan perbedaan kepribadian sepertinya bukan pilihan sikap yang bijak. Yang perlu diperiksa adalah kondisi iman. Imannya lah yang mungkin rombeng, demikian kata ustadz Salim.
“wajar kami gak cocok, beda kepribadian sih” ====> ini maksudnya apa? kode del itu apa? mau nulis miring, tebal, atau garis bawah
ReplyDeletekoq hasilnya beda di atas dengan di komen.... xixixixixixi
ReplyDeleteudah diedit ternyata
ReplyDeleteSama tuh, pak
ReplyDelete:D
proporsional dalam menyikapi kepribadian orang. Sesuatu hal yang paling susah yaitu tadi mengurusi manusia, karena punya yang di atas itu, dan tentu memang sudah dari sononya semua berbeda. Jadi yang bisa kita lakukan yah kenali dululah karakter kita, mengeksplor hal-hal positifnya dan sedikit demi sedikit mengurangi yang negatif #sokbijakdotcom#
ReplyDeletehahahhaa...jadi inget aku sama temen kantorku tu yg lagi duduk di sebelah...dia kan melankolis, aku sangunis...trus aku suka bilang gini sm dia.."aahh..dasar melankolis...", trus nti dia juga suka bales "...mbak tu...sanguinis..." :p
ReplyDeletehmmm....
ReplyDeletelagi, tentang kepribadian.
ReplyDeletetapiii, emang kadang suka ganggu ke diri sendiri sih, bikin capek sendiri kalo kita terlalu kuat dg kepribadian tertentu..
hufh
cara ngeceknya gimana sih? kita termasuk kepribadian apa gitu?
ReplyDelete-belum tahu kepribadian diri sendiri-
cie.. yang udah mau jadi ayah, jadi bijak :D
ReplyDeleteiya, katanya, memakai sandal lebih logis dilakukan daripada menggelari seluruh permukaan tanah dengan karpet
keliatan mbaknya ini sanguin banget :p
ReplyDeletewah, pakar psikologi dateng.
ReplyDelete*ngumpet ah, *malu
kenapa, fa... kepribadian ifa bermasalah? qeqeqe
ReplyDeleteaplikasi di fb ada tuh, pak..
ReplyDeletekeknya sih pak ali tipe 'sanguin'-phlegmatis
*sotoy
http://utewae.multiply.com/journal/item/247/Catatan_diklat
ReplyDeleteitulah mengapa mending nggaremi masakan sendiri, daripada nggaremin masakan tetangga, bisa2 ditempeleng malahan
ReplyDeletelangsung googling ciri-ciri orang berkepribadian sanguin-phlegmatis
ReplyDeletehahaha
ReplyDeletejadi gini te, kadang ketika si 'tipe kepribadian' kita lagi muncul kuat, itu ganggu ga sih? misal, ketika kita terlalu melankolis dalam menghadapi masalah, atau terlalu koleris dan jadi perfeksionis, akhirnya jadi capek sendiri kan.. pengen deh jadi moderat dan imbang dalam semua sisi kepribadian ini.
ahahaha.. iyoo Te..
ReplyDeletelucu pokokmen nek ketemu sing beda kepribadian..
musti okeh2 "saling ngalah"
qeqeqe
mengetahui perbedaan karakter bukan buat nge-beda-bedain
ReplyDeletetapi supaya kita sadar bahwa ketika mereka bersikap seperti 'itu', bukan karena mereka sengaja ingin menyakiti kita, tapi karena karakternya memang begitu...
--> misalnya, suka geregetan sama orang plegmatis, terlalu santai, atau suka sebel sama sanguin yg asal ngomong, atau marah sama koleris yang sok ngebos, ato melankolis yang perfeksionis
bersabarlah terhadap mereka, karena mereka memang begitu...
Terima dulu (kata bu psikolog), baru abis itu kasih saran... ^^
haha, pernah ya, mas?
ReplyDeletejadi sesuai gak, pak, tebakan saya?
ReplyDeleteiya sihh...
ReplyDeletebiasanya dua yang dominan
yaaah... begitulah
aku juga gak pengen 'sanguin' gini sebenarnya
yup, kata temenku bukan 1+1=2
ReplyDeletetapi 0.5 + 0.5 = 1
hehe, intinya saling menahan diri sebagian
iya, terima, itu yang susaah, mbak...
ReplyDeletehhewhew
biasanya kalo udah merasa agak gak cocok, trus tau kepribadiannya beda, jadi makin memperuncing ketidakcocokannya
sanguin-phlegmatis, orang santai yang banyak omong.
ReplyDeleteduh, sedih banget kombinasi kepribadian gw.
heh, emang ane mau ditempeleng orang atau disiram masakan orang gara2 keasinan, hahahaha
ReplyDeleteayo belajar menerima
ReplyDeletenanti klo 'saat'nya ute tiba, tidak ada pilihan lain selain menerima apa adanya
sebagaimana kita juga ingin diterima apa adanya ^_^V
belajar menerima dari sekarang ya :)