Tuesday, December 27, 2011

hijau membiru




jepretan amatir ala pemudik ke kampung

21 comments:

  1. tiba2 terlantunkan senandung desaku yang kucinta.... lalalalalala *lali terusane piye*

    ReplyDelete
  2. wah.... teduhnya....

    tanah kelahiran mbak ute?

    ReplyDelete
  3. pujaan hatiku
    tempat ayah dan bunda
    dan handai taulanku..

    -judul : desaku yang permai

    ReplyDelete
  4. tee, ajakin gw kesana dong... apa harus nunggu undangan dulu? :p

    ReplyDelete
  5. iya, mbak... itu dari atas perbukitan... melihat hamparan rumah dan bangunan kecil yang masih tetap didominasi hijau

    ReplyDelete
  6. mengakui keahlian memotretku ya, ziy? (aiih, dideskripsinya aja amatir :D)

    ReplyDelete
  7. haha... yukyuk... jangan nunggu nanti2

    ReplyDelete
  8. huaaa jadi merindu hutan sawah gunung yang nggak ada pohon sawitnya...hiks
    bdw, fotonya apik...tapi pujian ini cuma berlaku buat foto yang urutan kesatu dan dua :D

    ReplyDelete
  9. emang di tanah andalas, semua hutannya bersawitsawit ya?

    satu dua itu karena efek makro. coba deh klik foto sebelumnya yang judulnya 'embun pagi bersahaja'. itu semua kena efek macro

    ReplyDelete
  10. padahal ini 'hanya' rumput liar di pinggiran jalan loh, mbak :)

    ReplyDelete
  11. kebanyakan emg sawit sih te,...
    #nyamberjaya :D

    ReplyDelete
  12. di ponorogo, mbak..
    tuh ada fotonya juga 'ponorogo kota reog'
    :)

    ReplyDelete
  13. wah, keren banget ya berarti nama pak ali...
    -,-"

    ReplyDelete
  14. eh, ada mbak titik...
    hehe, gak keliatan

    ReplyDelete
  15. yap! hutan2 disini kebanyakan sawit sih...

    tapi emang 1 sama 2 bagus kok :D

    ReplyDelete