Monday, January 2, 2012

mengkapital#2

Aku kaget ketika tiba2 tangan seorang lelaki melewatiku, mengulurkan selembar uang duaribuan ke nenek2 di yang duduk disebelahku.

"Waah, terimakasih ya, naaak, Kerjanya dimana... ?" nenek itu berbinar-binar.

Si lelaki menjawab pertanyaan nenek itu sambil tersenyum. Aku, yang belum menangkap utuh, mencoba meraba kejadiannya.

Yang kuingat, beberapa menit sebelumnya, aku duduk di mikrolet ini bersama dua nenek2 dan seorang mas2. Seorang nenek disebelahku, terlihat dari ekor mataku, sedang membuka-buka setiap kantong tasnya, mencari-cari sesuatu. Lantas mengucapkan sesuatu kepada nenek didepannya. Tak kutangkap juga apa isi percakapan mereka.

Dan heei, aku mulai menyimpulkan sesuatu... Kalian juga telah menyimpulkannya kan..?

Aaah, memalukan, Te.. Sering sekali kau seperti ini, kehilangan sebagian kesadaran. Padahal seharian ini, semua baik-baik saja. Kau berangkat kerja. Bekerja. Kau bisa pulang 17.15an, seperti biasanya. Pun tak ada kejadian luar biasa yang mestinya menyandera kesadaranmu. Hei, lalu apa yang membuatmu -meminjam istilah orang- taksadarjaga, Te?
Entahlah...
Kehilangan konsentrasi? atau memang telinga dan mata tak peka lagi?

17 comments:

  1. eh, emang ada apa sm nenek2nya, mb ute? lagi nyari barang yg jatoh ya?

    *nanyabeneran*

    ReplyDelete
  2. lagi baca buku apa lagi dengerin musik, mbak?
    xixixixixixixi

    untung ada si mas... si nenek jadi bisa turun dengan tenang

    ReplyDelete
  3. iya...
    perlu sesuatu biar wanhandret persen ini
    aiih

    ReplyDelete
  4. mungkin, tapi gak ada juga yang dilamunin.. entahlah, kesadaranku lagi kemana

    ReplyDelete
  5. haduu, nyari2 uang ditas..
    uangnya mungkin ketinggalan

    ReplyDelete
  6. Hehehe manusiawi kok, aku pernah kelewatan stasiun saking ga sadar hahahaahaha

    ReplyDelete
  7. dirimu "kehilangan kesadaran" Te?

    ckckckck
    *grujug banyu

    ReplyDelete
  8. pak rifki pengennya saya jawab "iya, pak. baca "jejak2 yang terserak" kan?? :D
    udah lama selesai :D

    enggak kok, pak..
    gak lagi ngapa2in..
    makanya itu yang bikin heran..

    ReplyDelete
  9. kalo ini sih kayaknya karena tidurrr.. haha

    ReplyDelete
  10. sini lagi ujan deres, mbak... guruh menggelegar

    ReplyDelete
  11. Mungkinkah kerasnya jakarta telah membuat hatimu telah menjadi keras juga? :)

    ReplyDelete
  12. Ah, sy seringkali bgtu jg. Khlangan momen. Br tsadar ktika orang lain mendahului

    ReplyDelete