Sepertinya, sesekali, saya harus belajar untuk tidak mempertanyakan efektivitas. Mengacuhkan kerisauan akan minimnya hasil dibandingkan pengorbanan yg dirasa lebih. Dan menonaktifkan kalkulasi otomatis tentang kesebandingan untung rugi sesuatu hal dilakukan. Karena terlalu banyak pertimbangan tidak jarang hanya membuat hal yg semestinya bisa dilakukan, jadi batal dilakukan.
Ah, dasar perempuan, terlalu banyak mikir, menimbang dan menghitung. Mungkin, Sesekali perlu berprinsip 'ya udahlah, jalan..'. Hmm, pantesan pemimpin itu dilekatkan kepada sosok lelaki. Karena memang mereka lebih cepat membuat keputusan. Karena bukankah, keputusan2 besar biasanya diambil dalam waktu singkat..
Mmm.. *mikir (lhah..!)
bintaro, 28 oktober 2011
emang segalanya itu cuman tentang kuantitatif yo?
ReplyDeletejangan lupa tentang kualitatifnyo hohoho
Utk saat ini,nikmati ats perjuangannya karna pd dasarny berkorbn adlh ketika mencoba menikmati arti sebuah perjuangan...ganbatte
ReplyDeletelelaki itu bisa hebat kan karena ada perempuan hebat
ReplyDeleteihik...ihik...
jadi pusing
ReplyDelete#ikutanmikir
*mikirmkir dek Ute lagi mikirin apa
ReplyDeleteAnas,
ReplyDeleteiya, bener.. Seringkali otakbawah sadar menyandingkan kualitas dg kuantitas. Padahal blm tentu sebanding.
Dewi
iya.. Perjuangan adalah menahan emosi tatkala sms penting tidak dibales.. Sementara menelpon sepertinya bukan pilihan yg tepat.
Pak rifki
ciyee, jadi siapakah perempuan kerudung kuning dibalik sosok pak rifki.. :D
Mb retno
haha.. Selamat! Anda terbukti wanita :D
Ifa
ReplyDeleteudah sanah, lanjutin konsernya.. Ga usah byk mikir. Keburu panggungnya dilemparin sama penonton *loh
iya kayaknya... hehe
ReplyDeletetidak semua perempuan...
ReplyDeletetidak semua laki-laki...
;)
setuju sekali, perempuan emang suka menimbang. dan anehnya, ketika menimbang, takut melihat ke arah jarum timbangannya.
ReplyDelete*menimbang berat badan maksudnya.