Ternyata 'gaya-tidak-menulis' itu mengikuti teori kelembaman juga. Jadi kalau udah terlalu lama tidak-menulis, rasanya kagok kalau tiba2 mau menulis. Hehe, alasan! Sebenarnya sekedar menghindarimenyebut diri males.
OK, mari kita mulai! Kali ini tentang sikap yang ditampakkan ketika menerima pemberian dari orang lain. Saya belajar sikap itu dari seorang teman sekos sewaktu kuliah dulu. Setiap kali menerima sesuatu dari orang lain, sesederhana apapun bentuk pemberian itu, bahkan setidakberguna apapun baginya (karena mungkin sudah punya banyaaak); ia akan berseri2 menerimanya, menunjukkan betapa bahagianya dia menerima pemberian itu, menampakkan dia begitu membutuhkannya, dan berusaha memperlihatkan 'hei, ini kupake lho!'
Bisa dibayangkan, bagi pemberi, sikap itu adalah sesuatu banget.
Dan sebaliknya, saya pernah memberikan sesuatu kepada seseorang. Dia menerimanya dengan hanya berkomentar 'Ooh, ya..!'. Huwaaah, menyedihkan bukan sih. Seperti tidak dihargai..
kayanya saya sering begitu.... tampak ekspresi...
ReplyDeleteKasih saya aja kalo begitu
ReplyDeleteujian keikhlasan kuwii.. diterima po ga ra nggagas lah.. qiqiiqi
ReplyDeleteYg memberi blajar ikhlas, apapun reaksinya. Yg diberi belajar menghargai, apapun pemberiannya
ReplyDeleteseseorang=suami ya? ~_~a manten anyar
ReplyDeleteah masa', pak? :D
ReplyDeletehihi... mau, pak?
ReplyDelete:nyodorin permen
haha, iya kali, mbak..
ReplyDeletekesimpulan aman nih *loh? ;D
ReplyDeleteya bukanlah, nas..
ReplyDeletesuami mah ga begitu... qiqi
Sepokat!
ReplyDelete